Sayur dan Buah dalam Kosmetik

Perusahaan kosmetik dan perawatan kulit selalu berusaha untuk mencari "kandungan ajaib" yang mampu melenyapkan keriput atau mengatasi jerawat, namun tetap aman untuk kulit. Akhir-akhir ini pencarian mereka agaknya makin terfokus pada bahan pangan dan sayuran.

Penggunaan ekstrak buah dan sayuran dalam kosmetik sebenarnya sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu. Tetapi formulasi kosmetik memakai kandungan buah-buahan dewasa ini makin populer saja, khususnya di negara-negara maju. Tengok saja perona bibir dari merek kosmetik asal AS, Big Mouth, yang memakai ekstrak tomat atau bayam. Atau masker wajah dari Dr. Andrew Weil yang mengandung cendawan atau jamur.

Di tanah air, penggunaan bahan-bahan alami untuk kecantikan bukanlah hal baru, bahkan sudah dipakai sejak ratusan tahun lalu. Beberapa buah dan sayuran yang populer dipakai untuk perawatan kecantikan di antaranya adalah wortel, pepaya, seledri, bengkoang, dan masih banyak lagi.

Meski demikian, menurut Dian Asmarani, brand manager Sariayu, penggunaan buah dalam produk lipstik hanya untuk aromanya saja, bukan kandungan utama. Misalnya saja koleksi lipstik dari Tren Sariayu 2009 yang memakai aroma Melon dan Apel. "Kalau untuk masker, bahan utamanya memang yang alami, entah itu buah, bunga, atau tumbuhan," kata Dian, saat dihubungi lewat telepon.

Dijelaskan oleh Dian, buah yang dipakai disesuaikan dengan fungsinya. Misalnya saja tomat yang kaya akan vitamin C dipakai untuk membuat masker untuk orang yang memiliki kulit wajah berminyak. "Tomat juga efektif dalam menyerap minyak," katanya. Sedangkan sayuran, seperti bayam dan seledri, dipakai untuk shampo.

Kandungan alami buah dan sayuran dalam produk-produk kosmetik tersebut diklaim mengandung antioksidan yang bagus untuk kulit. Menurut Dr.Leslie Baumann, dermatologis, tren penggunaan sayur dan buah dalam kosmetik merupakan bagian dari gerakan global untuk kembali ke alam. "Konsumen percaya kosmetik tersebut sama baiknya dengan memakan sayuran itu sendiri," katanya.