Sunday, 18 January 2009

Banjir Datang, Gerobak pun "Berenang"


Banjir di ibukota hampir selalu menimbulkan kerepotan banyak orang. Kemacetan dan jalan tergenang adalah akibat yang pasti muncul setelah hujan deras melanda ibukota. Kondisi itulah yang dimanfaatkan para pemilik gerobak untuk mencari tambahan uang saat banjir datang.

Tengoklah situasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, mulai dari Kampus ASMI hingga perempatan Cempaka Putih. Banjir telah menyebabkan kemacetan luar biasa akibat jalanan tergenang. Banyak kendaraan terpaksa berbalik arah atau berhenti di ujung genangan. Beberapa yang nekat menerobos air, merasakan akibatnya, yakni kendaraan mereka jadi mogok.

Namun ada alternatif untuk menembus banjir tanpa harus mogok. Caranya adalah dengan menaikkan motor di atas gerobak. Ya, di berbagai lokasi genangan air memang berdatangan gerobak-gerobak yang siap mengangkut motor dan penumpangnya. Mereka datang seperti semut mendapatkan gula.

Salah satu pengendara motor, Heri, mengaku dirinya tidak memiliki pilihan lain kecuali memanfaatkan gerobak. "Tidak apa-apa keluar ongkos banyak, daripada mesin mati, ongkosnya lebih banyak lagi," kata Heri yang mengaku membayar Rp20 ribu pada tukang gerobak yang mengangkut motornya.

Menurut pengamatan Kompas.com, ada belasan gerobak dan satu rakit disiapkan untuk mengangkut motor. Salah satu penarik gerobak, Ujang, mengatakan, dirinya bisa sepuluh kali bolak-balik menembus genangan dalam waktu setengah jam saja. "Lumayan lah mas dapetnya," katanya.

Selain di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, banjir juga menggenangi wilayah Pedongkelan hingga setinggi dada orang dewasa. "Banjir sudah datang sejak pukul 01.00 WIB. Paling parah ada di RT 6 dan 7 sebab kawasan mereka ada di dekat danau," kata Fariyah, warga RT 2 yang memanfaatkan kemacetan dengan berjualan makanan di jalan.

Menurut pengalamannya, banjir tidak akan surut jika air kali di sepanjang Perintis Kemerdekaan tidak disedot. Namun hingga saat ini belum ada pihak yang mengupayakan penyedotan. "Bisa-bisa kalau begini terus banjir akan berlangusng sampai malam," katanya.

Saat ini warga yang menjadi korban banjir memilih mengungsi di sekitar perempatan Cempaka Putih. Sambil menunggu air surut, warga mendirikan tenda dan menumpang di rumah warga lain yang tidak kebanjiran.

No comments:

Followers