Sunday 26 October 2008

Riwayat Sebatang Pohon di Jakarta


JENUH menulis tentang politik atau pemeriksaan keuangan negara, kali ini saya Ingin mengulas tentang penghijauan, khusunya tentang pohon – pohon di Ibu kota. Ceritanya begini, meski menyenangi kehijauan, saya memilih tinggal ditengah kota. Kebetulan didepan rumah saya terdapat taman, yang meski kecil tapi cukup menyenangkan. Tempat orang duduk – duduk disore hari, bermain badminton dimalam hari, atau para pekerja dan pedagang yang kelelahan sering berteduh disiang hari. Dijadikan tempat berteduh karena beberapa (sekitar 10) pohon ditanam ditaman itu. Beberapa pohon cukup besar, dua pohon nangka, satu pohon mangga, satu pohon jamblang, dan beberapa pohon – pohon yang lebih kecil lainnya. Sesungguhnya saya berharap beberapa pohon lainnya dapat ditanam. Tapi suatu ketika, tatkala petugas taman bekerja, saya meminta staf saya untuk menanyakan apakah memungkinkan warga untuk menambah (menanam pohon) ditaman itu. Jawabnya singkat: Tidak Boleh!

Tapi, yach sudahlah! Pohon -pohon yang sudah ada saja sesungguhnya sudah cukup memadai. Buktinya warga suka memanfaatkannya untuk berteduh, termasuk memarkir kendaraan diluar taman, karena memang teduh.
Anda jangan heran kalau saya lebih dari sekedar itu. Saya suka mengajak teman – teman untuk duduk – duduk dihalam rumah, mengobrol sembari minum kopi dan memandang ketaman. Langkah ini setiap saat akan dimeriahkan kicauan burung yang hidup bebas. Setidaknya, burung tekukur atau perkutut yang sering singgah pada siang hari. Sesekali burung ini turun kepermukaan tanah. Kalau pagi atau sore hari, burung kutilang dengan riang gembira melompat – lompat dari dahan ke dahan dipohon jamblang satu – satunya ditaman itu. Anda tau kalau pohon jamblang acap berbunga dan berbuah, yang kemudian diramaikan dengan serangga atau ulat –ulat. Sedangkan burung seriti sering kali terbang meliuk –liuk diantara pohon itu dipagi hari. Pokoknya kalau kita mau mengamati suasananya amat menyenangkan.

Dipapas
Tapi ketika datang serombongan “petugas” yang seolah – olah merekalah yang paling gagah didunia ini dihari ke -23 puasa kemarin, yang tak lain tanggal 23 September 2008 yang lalu, terus terang membuat saya tidak habis piker. Mereka membawa sensor, seperangkat tali, bahkan truk besar, untuk selanjutnya membersihkan taman. Tidak hanya sekedar memapas atau memangkas pohon –pohon “kesayangan” saya tadi, bahkan juga menebang sebuah pohon, yakni pohon lengkeng yang batangnya sebesar paha orang dewasa. Menungguh pohon lengkeng sebesar itu tentu butuh waktu puluhan tahun. Namanya saja memapas, tapi kalau anda lihat, betul – betul menggundulinya. Bukan saja membuat suasana gersang, ditengah udara yang lagi memanas, para pedagang tak berteduh, burung – burungpun kian menjauh.

Repotnya kalau muncul kecurigaan yang dilontarkan salah seorang teman yang menonton pembabatan itu. Bukankah pohon, dahan, atau ranting yang ditebang itu lumayan? Saya lihat memang satu truk besar, yang menurut teman saya itu laku dijual, ya sebentar lagi khan hari raya, ucapnya bercanda, Saya teringat tetangga saya diciledug dulu, jika sudah menjelang hari raya penting, ada –ada saja idenya untuk mencari uang. Kalau tidak menebang pohon, ya menggali tanah. Bukankah apasaja bisa dijadikan duit dijakarta?

Sejuta pohon
Mudah – mudahan bukan itulah yang terjadi. Bisa jadi memang ada warga yang waswas kalau sewaktu – waktu pohon itu tumbang atau salah satu dahan atau rantingnya patah serta roboh menimpah yang ada dibawahnya. Namun, untuk kasus semacam itu perlu selektif. Perlu menganalisis setiap pohon, mana pohon atau bagian pohon yang rapuh dan pantas untuk diamputasi. Bukan seperti para petugas kita umumnya yang acap hanya mencari mudahnya, menebang atau memotong dahan atau ranting tanpa harus berpikir susah – susah.
Langkah seperti itu pernah saya kritik di kompleks DPR/MPR dulu.

Karena itu, para petugas pertamanan memang harus lebih dibimbing dan diarahkan dalam tugas –tugas mereka. Dengan tema –tema lingkungan hidup (dari “menanam sejuta pohon”, mencegah banjir, penghijauan, atau pemanasan global), langkah semacam ini perlu dilakukan. Dikantor saya hal semacam ini juga dilakukan. Tempat –tempat yang masih luang dan pantas untuk ditanami pohon, saya usulkan untuk ditanami. Jauh dari sekedar menanam, juga diperlukan pemeliharaan. Setiap hari ikut mengamati pertumbuhan pohon – pohon yang ditanami itu. Mengingatkan petugas taman untuk membuat pagarnya agar tidak dirusak orang., menambah pupuk, menyiram, bahkan membuang bagian – bagian yang sudah layu.

Percuma kita meneriakan slogan –slogan dan berkampanye terus, tanpa ada pelaksanaannya dalam kehidupan sehari –hari. Bisa jadi langkah itu hanya hal – hal sederhana. Mulanya mungkin hanya sebatang pohon, meluas kesebuah taman, atau sekompleks perkantoran atau perumahan,. Jika setiap orang diantara kita melakukan hal itu, tentu akan menjadi gerakan sebuah kelurahan, kecamatan, dan akhirnya sebuah kota. Bahkan gerakan sebuah Negara. karena itu, perlu langkah – langkah sederhana kita lakukan secara berkesinambungan.

Sumber oleh : Baharuddin Aritonang
Anggota badan pemeriksaan keuangan

Google Adsence

Tidak sedikit blogger yang berhasil menambang dollar dari aplikasi google Adsence.
caranya tentu tidak mudah. perlu konsentrasi tinggi untuk meningkatkan kunjungan pada situs anda yang telah memuat Iklan Google(Adsence)Jika anda mencari sebuah informasi melalui situs pencari, terkadang anda menemui informasi situs yang beriklan disisi kanan.

Tampilan Iklan itu memang disesuaikan dengan informasi yang anda cari sehingga tetap berhubungan. Anda pun bisa memasang iklan - iklan tersebut asalkan mendaftar kegoogle. Biarkan mesin Algoritma Google menyesuaikan situs yang beriklankan dengan isi situs anda.

Tugas Anda hanya meningkatkan kunjungan karena Anda baru akan dibayar jika banyak pengunjung yang masuk ke situs iklan.

Program Gratis dari Microsoft

Khusus bagi mahasiswa indonesia, Microsoft punya program gratisan. DreamSpark.Bundel program itu meliputi antara lain Visual studio 2008,Game studio 2.0 Expression Studio,Windows server 2003, dan SQL Server.

cukup lumayan untuk mahasaiswa jurusan tekhnik, matematika,dan desain yang bekerja dalam flatform developer. karena tujuannya memang untuk mencetak tenaga pembuat software profesional.

tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa jurusan sosial seperti ekonomi dan politik untuk ikut menikmati program gratisan dari Microsoft ini.

DreamSpark dapat diunduh gratisan asalkan mahasiswa tersebut terdaftar sebagai identity provider.
"jadi, daftarnya langsung ke ITB atau APTIKOM sebagai identity provider," ujar Tony Seno, National Technology Officer Microsoft Indonesia, senin (15/9)

menurutnya unduh gratisan DreamSpark baru akan direalisasikan tiga bulan mendatang.
"saat ini sedang dalam proses integrasi basis data mahasiswa yang terdaftar resmi di universitas, jadi nantinya kami punya arsip resmi yang rapi."Jelasnya lagi.
kelak mahasiswa yang telah terdaftar akan diberikan semacam perjanjian pengguna (user agreement) selama satu tahun penuh.
"setelah satu tahun, mahasiswa diharapkan untuk mendaftar kembali apabila ingin melanjutkan penggunaan DreamSpark,"ujarnya.
Namun, belum semua mahasiswa perguruan tinggi bisa menikmati fasilitas ini. untuk tahap awal, Microsoft hanya menggandeng 13 perguruan tinggi dijawa.yaitu: Institut Tekhnologi Sepuluh November Surabaya(ITS), UGM, Unpad, Unpar dibandung dan IPB. lainnya sebanyak 5 Universitas dijakarta, yakni Bina Nusantara, Pelita Harapan, Gunadarma, Atmajaya dan Universitas Indonesia.juga universitas Brawijaya dan Universitas MaChung dimalang.

Jumlah mahasiswa di 13 perguruan tinggi itu diperkirakan mencapai 400 ribu, sekitar 20%dari 2 juta total jumlah mahsiswa di Indonesia.
"kami coba fokus dulu dengan perguruan tinggi dijawa. nantinya kesempatan ini juga di berikan kepada perguruan tinggi lain yang tertarik," tegas Tony.

DreamSpark pertama kali diluncurkan pada 19 February 2008 diStanford University, california oleh Bill Gates. kini, program tersebut telah diserap secara global di 56 Negara.

Targetnya, 1 Milyar mahasiswa bisa mengakses DreamSpark.
bukan jumlah kecil. Dari jauh hari, program ini terbaca sebagai upaya Microsoft merangkul tenaga muda agar lebih tertarik menggauli bahas tekhnologi Microsoft.

Pada akhirnya ini akan dapat mendorong pertumbuhan industri SOFTWARE di Indonesia," kata Tony.

Followers